PIUS NAINGGOLAN-SATU DUNIA

Mencoba bersentuhan lebih dekat, lebih terbuka dalam segala bentuk ruang dan waktu

04 Februari, 2011

Bona Pasogit: Tading-Tading ni Ompu Datu Parulas,.....

Ogung Bolon,.... Ogung ni ompu i, Datu Parulas, setidaknya sudah berumur 15 generasi....

Diposting oleh PIUS NAINGGOLAN - SATU DUNIA di 9:20:00 AM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Horas!!!

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langganan: Posting Komentar (Atom)

BELAKANG LAYAR

PIUS NAINGGOLAN - SATU DUNIA: Manusia simpel, terlahir dari pusaran tanah Samosir, pulau kecil ditengah Sumatera, Rabu, 20 Agustus 1980. Menurut penuturan terlahir menjelang sore hari, saat Inong akan berangkat ke pasar untuk berjualan. Apa mau dikata, Pius cilik tak lagi sabar menunggu untuk melihat segala macam yang kejadian di dunia. Putra yang ditunggu lebih dari tujuh tahun akhirnya berteriak keras. Ntah pertanda apa, tapi yang jelas itu teriak kegembiraan bagi Nainggolan. Satu generasi penerus telah lahir. Inong pintar memasak mie gomak. Mie ini hampir sama dengan kebanyakan mie yang ada. Bahan dasarnya terbuat dari tepung (ubi). Bedanya mie ini terlihat lebih besar dari mie yang lain. Biasa disajikan dengan sambal santan. Sekali lagi, Inongku sangat pintar membuat sajian ini. Tak salah jika sajian ini sekaligus sebagai jualannya, sekaligus menjadi serapan pagi kami sekeluarga. Kalo mau merasakan enaknya mie gomak buatan Nande Br. Tanggang doakan saja umurnya panjang, biar punya kesempatan untuk merasakan.

Lihat profil lengkapku

Entri Populer

JALAN MENUJU PUNGGUR

Horas! Perjalanan pukul 13.30 WIB, Menuju Ecogreen yang terletak di kawasan Industri Punggur.
Memahami

Malam memang selalu menggambarkan , kesunyian, kesepian sampai pada ketakutan. Ini hari kedua aku setelah lulus dari bangku kuliah, dan menj...
Sonny Boy, Man for the Poor?,Please women for who

Sobat, hari ini berita duka datang menyapa. Setelah dua bulan lalu, kabar duka ini menghampiri keluargaku, kini dia pun kembali mendatangi ...
Bagiku yang berada Di Negri Suram

Negeri itu tak menyanyi lagi. Lagu dengan suara kegembiraan dengan hentakan nada nada kekohan sebuah bangsa berubah menjadi tangis. Ya, kini...
Lepas!

Kemarin aku melihat batu kecil tak lagi muncul memancarkan cahaya diatas tumpukan pasir Ombak ditepian pantai saling menghempas seolah henda...
Sebuah Refleksi: Salam Dalam Damai!

Entah memulai dari mana untuk mengungkapkan keluh kesah ini. Keluh kesah tentang bangsaku, Indonesia yang indah nan permai dulunya. Cerita n...
Menghela!

Aku duduk di tepian samudra Memandang jauh hingga ke ufuk timur Aku menatap terus Menembus lipatan embun Termenung dibawah kibasan sayap Raj...
BATU GURU: Sebuah Cerita, bergam Makna,......

Batu Guru,...Nelayan mencari ikan di pinggiran Batu Guru, di tengah Danau Toba,... Kisah Perjalan Datu Parulas (Garis Keturunan Nainggolan L...
INDUSTRI BATAM

Horas!Horas!! Kawasan Industri Galangan dan Pengemboran Minyak Punggur, Batam
Kedai Namboru Juminten Nadeak

Kedai Namboru Juminten Nadeak, pukul 5-an sore hari selepas kerja ada janji ketemu dengan beberapa teman. Keda Namboru yang satu ini memang ...

Pengikut

Arsip Blog

▼ 2011 (17)
- ▼ Februari (17)

► 2010 (10)
- ► Desember (2)
- ► April (1)
- ► Februari (2)
- ► Januari (5)

► 2009 (32)
- ► Desember (3)
- ► September (17)
- ► Agustus (12)

Tema Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.